SITUS MOHAMMAD ARSIN
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 25 Juli 2015
lodaya: Tafsir Pengertian Makna Tentang Surat Jin Ayat 26
lodaya: Tafsir Pengertian Makna Tentang Surat Jin Ayat 26: Dalam karyanya, al-Muqaddimah , Ibnu Khaldun , ber kata bahwa ada empat obyek utama para sufi: Latihan rohaniah dengan rasa, intuisi, ser...
Sabtu, 02 Mei 2015
Bahaya Tidur Pagi
6 Bahaya Tidur Pagi
Waktu pagi, bagi banyak orang, adalah waktu yang asyik untuk bermalas-malasan. Suhu yang dingin dan udara yang segar justru dinikmati untuk tidur. Bahkan mereka yang telah bangun shalat Subuh pun tidak sedikit yang tidur lagi.
Tidur pagi setelah shalat Subuh memang mengasyikkan, tetapi kebiasaan itu ternyata berbahaya. Berikut daftar bahaya tidur pagi setelah Shalat Subuh:
Menyelisihi sunnah Rasul
Kebiasaan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bangun pagi dan langsung beraktifitas tanpa tidur lagi. Setelah Subuh, Rasulullah biasa berdzikir hingga tiba waktu syuruq. Bagi umatnya, dianjurkan pula seperti itu, atau kalau ada keperluan mencari maisyah, waktu yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk melakukan persiapan.
Tidak mendapatkan barakah waktu pagi
Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah mendoakan keberkahan bagi umatnya yang bangun di waktu pagi. Sebaliknya, doa itu mengisyaratkan bagi mereka yang tidur lagi setelah Subuh, mereka akan kehilangan keberkahan yang disebutkan dalam doa Nabi.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud)
Keberkahan dalam ayat ini memiliki makna yang luas. Secara umum maknanya adalah bertambahnya kebaikan. Bentuknya bisa macam-macam, misalnya bisnisnya berhasil sehingga bisa banyak berinfak atau karirnya meningkat sehingga mudah bersedekah.
Shakhr Al Ghamidi radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang meriwayatkan hadits ini, adalah orang yang telah membuktikan doa Rasulullah tersebut. Sebagai pedagang, Shakr biasa pergi untuk berdagang mulai pagi-pagi dan akhirnya sukses menjadi saudagar kaya.
Malas, hilang semangat
Mengisi waktu pagi –setelah Subuh- dengan ibadah atau dzikir menjadikan waktu berikutnya lebih segar dan bersemangat. Baik secara medis ataupun secara ruhiyah. Sebaliknya, tidur pagi setelah Subuh membuat seseorang tidak semangat di waktu berikutnya.
وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ
“Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi” (HR. Al Bukhari)
Sebagian ulama menjelaskan bahwa ghadwah dalam hadits ini artinya adalah waktu antara Subuh dan matahari terbit.
Ulama sekaliber Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa ketika dirinya berdzikir setelah Subuh, siangnya beliau semangat. Kekuatannya bertambah. Tetapi ketika tidak berdzikir di waktu pagi setelah Subuh, siangnya seperti kehilangan semangat.
Lemah, mudah sakit
Tidur di waktu pagi juga bisa mengakibatkan kondisi fisik melemah dan mudah sakit. Terutama sakit kepala. Menurut sebuah hasil studi, tidur pagi menyebabkan serebrospinal bergerak ke otak. Inilah yang menimbulkan sakit kepala.
Jauh sebelum adanya studi ini, Ibnu Qayyim Al Jauziyah telah memberikan nasehatnya. “Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat,” tulisnya dalam Zaadul Ma’ad.
Lemah syahwat
Seperti tercantum dalam Zaadul Ma’ad tersebut, tidur pagi setelah Subuh juga bisa mengakibatkan lemah syahwat.
Terhalang dari rezeki
Jika keberkahan bisa bermakna luas berupa hilangnya kebaikan –kalaupun tetap berlimpah- rezeki, tidur pagi juga secara khusus bisa menghalangi rezeki.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –masih dalam Zaadul Ma’ad- mengatakan: “Empat hal yang menghalangi datangnya rezeki adalah tidur di waktu pagi, sedikit shalat, malas-malasan dan berkhianat.”
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/bersamadakwah]
Jumat, 10 April 2015
CHRISTIAN TATELU: Cara Membuat Link Download di Blog
CHRISTIAN TATELU: Cara Membuat Link Download di Blog: Cara Membuat Link Download di Blog - Dalam dunia blog selain artikel ada juga yang di sebut link, link sebagaimana kita ketahui adalah taut...
SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KABUPATEN BEKASI: USULAN NRG AWALAN 00 DAN 02 GURU MADRASAH.......DA...
SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KABUPATEN BEKASI: USULAN NRG AWALAN 00 DAN 02 GURU MADRASAH.......DA...: KETENTUAN: SILAHKAN ISI FORMATNYA DENGAN BENAR KIRIM KE EMAIL: ptkbekasikab@gmail.com PALING LAMBAT DIKIRIM TANGGAL 10 APRIL 2015 JAM 1...
Kamis, 26 Maret 2015
SK Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012 tentang Pakaian Seragam Pramuka Baru 2013
SK Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012 tentang Pakaian Seragam Pramuka Baru 2013
yang berisi tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka dan menggantikan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 226 Tahun 2007.
Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut terdapat beberapa hal krusial terkait dengan perubahan pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka.
Perubahan ini disesuaikan dengan perkembangan Gerakan Pramuka saat ini serta minat anak-anak dan kaum muda Indonesia. Meskipun keputusan ini ditandatangani dan disyahkan pada Desember 2012, namun publikasinya baru dilakukan pada bulan April 2013.
Adapun beberapa perbedaan krusial dan mencolok pada pakaian seragam pramuka di tahun 2013:
1. Pakaian Seragam Pramuka Puteri
2. Pakaian Seragam Pramuka Putera
- Modifikasi pada pakaian seragam pramuka tingkat Siaga baik putra maupun putri, terutama dengan penambahan lis berwarna coklat tua pada bagian lengan dan saku.
- Penggunaan hasduk (setangan leher) pada anggota putri (semua tingkatan) sebagaimana yang dikenakan oleh anggota putra. Sebelumnya anggota putri mengenakan 'pita leher'.
- Tutup kepala anggota putri untuk tingkat Penggalang, Penegak, dan Pandega dengan tutup kepala berbahan laken/beludru. Sebelumnya mereka menggunakan tutup kepala dari anyaman.
- Model baju anggota pramuka putri tingkat Penggalang sama dengan baju untuk anggota putra. Sebelumnya antara putra dan putri mengenakan model pakaian yang berbeda.
- Penambahan saku timbul di kanan kiri celana. Sebelumnya anggota putra mengenakan celana dengan empat saku berupa dua saku dalam (di samping kanan kiri) dan dua saki tempel (di belakang).
1. Pakaian Seragam Pramuka Puteri
2. Pakaian Seragam Pramuka Putera
3. Setangan Leher, sama saja .... alias tiada berbeda antara Pramuka Putera dan Puteri :
kemarin kemarin saya lihat Ka. SD pada menerima copy gambar tersebut dari UPTD Kecamatan, tapi ya ampun ... namanya fotocopy.... sudah gak jelas, kalau anda memiliki file seperti disini, maka anda bisa print sendiri, berwarna, atau bawa ke rental print, yang kwalitas printer nya bisa di andalkan, maka akan diperoleh printout yang berkwalitas dan jelas diamati detail seragamnya.Selasa, 24 Maret 2015
CONTOH PERMOHONAN CERAMAH
NPSN : 20279290
NSM : 121232160098
|
YAYASAN
AL-MUHAJIRIN RANCAIGA CIPAYUNG
MTs.
AL-MUHAJIRIN
Terakreditasi
“B” Nomor : B/Kw.10.4/MTs/18/027/2006
Sekretariat :Kp.
Rancaiga Rt.01/04 Desa Cipayung
Kecamatan Cikarang Timur
Kabupaten
Bekasi Kode Pos 17827 HP. 08128388130
E-Mail : mtssalmuhajirin_rancaiga@yahoo.co.id
|
No : 001/PAN/MTs/I/2015
Lamp : 1 (satu)
berkas
Hal : Permohonan Penceramah Agama
Kepada Yth:
Bpk. KH. Abdullah Gymnastiar
Di
Pondok Pesantren Daruttauhid
Bandung
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam
teriring do’a kami sampaikan , semoga Kita selalu dalam lindungan Allah
SWT. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan keharibaan Rasulullah
Muhammad SAW.
Berkenaan dengan kegiatan Pelepasan Dan Kenaikan Kelas
di MTs Al-Muhajirin yang berlokasi di Kp. Rancaiga RT 01/04 Desa Cipayung Kec.
Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, kami memohon kesediaan dari Bpk
KH. Abdullah Gymnastiar ( AA Gym ) untuk memberikan ceramah agama yang Insya
Allah akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal :
Selasa, 23 Juni 2015
Waktu :
08 WIB s/d selesai
Tempat :
MTs Al-Muhajirin Kp. RancaigaRT.01/04
Desa Cipayung Kec. Cikarang Timur
Kabupaten Bekasi
Demikianlah Surat permohonan ini kami sampaikan, dan
atas perhatian dan kehadirannya kami
ucapkan terimakasih
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Bekasi, 28
Januari 2015
Kepala MTs Al-Muhajirin
IWAN
SYAHRONI,S.Pd
Contact
Person : 08128388130
Kamis, 22 Mei 2014
MOHAMMAD ARSIN: DOKUMEN 1 KTSP MTS AL-MUHAJIRIN
MOHAMMAD ARSIN: DOKUMEN 1 KTSP MTS AL-MUHAJIRIN: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ...
DOKUMEN 1 KTSP MTS AL-MUHAJIRIN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
NAMA MADRASAH :MTS.AL-MUHAJIRIN
NSM :12123216009
NPSN :20279290
STATUS AKREDITASI :“ B “
ALAMAT :RANCAIGA 001/004
CIPAYUNG CIKARANG TIMUR BEKASI 17827
TAHUN : 2013/2014
P E N G E S A H A N
Nomor : Mts.i/s/PP.005/082/2013
Setelah mempertimbangkan masukan Komite Madrasah, beserta dewan guru, Tim Penyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs Swasta Al-Muhajirin Tahun Pelajaran 2013/2014 menetapkan KTSP ini berlaku mulai tanggal 16 Juli 2013.
Pada akhir Tahun Pelajaran nanti akan diadakan evaluasi dan/atau peninjauan ulang terhadap hasil KTSP ini guna sebagai dasar dalam melakukan penyusunan serta penetapan KTSP untuk Tahun Pelajaran berikutnya.
Ditetapkan di : Cikarang Timur
Pada Tanggal : 16 Juli 2013.
Mengetahui :
Ketua Komite Madrasah
Drs. H.MARJUKI SYAMSDIN
|
Kepala Madrasah
IWAN SYAHRONI,S.Pd
|
Mengetahui
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah
Dep. Agama Kantor Kab. Bekasi,
Hj. NANI MULYANI, MPd
NIP. 196804141993032003
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT serta teriring shalawat dan salam ke haribaan Baginda Nabi Besar Muhamad SAW, Tim Penyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs Swasta Al-Muhajirin dapat menyelesaikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs Swasta Al-Muhajirin Tahun Pelajaran 2013/2014 ini dengan lancar.
KTSP ini disusun sebagai pedoman MTs Swasta Al-Muhajirin penyelenggaraan pendidikan pada MTs Swasta Al-Muhajirin dalam menentukan berbagai kebijakan dan Kegiatan pembelajaran Tahun Pelajaran 2013/2014, agar terencana, terarah dan tepat tujuan yang akan dicapai khususnya dalam menghantarkan peserta didik menjadi insan yang berprestasi, tekun dalam beribadah dan berakhlakul karimah sebagai bekal hidup dalam masyarakat serta memajukan Agama, Bangsa dan Negara.
Dalam penyusunan (KTSP) MTs Swasta Al-Muhajirin ini kami berupaya semaksimal mungkin untuk menyajikan konsep, perangkat serta strategi yang ideal. Namun karena keterbatasan yang ada pada diri kami, kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan (KTSP) MTs Swasta Al-Muhajirin ini tidak bisa kami hindari.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi terselesaikanya KTSP ini kami sampaikan banyak terima kasih.
Cikarang Timur, 16 Juli 2013
Kepala Madrasah,
IWAN SYAHRONI,S.Pd
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ……………………………………………………………….
| |
Kata Pengantar………………………………………………………………………
| |
Daftar isi……………………………………………………………………………..
| |
BAB I PENDAHULUAN
| |
A. Rasional ….…………………………………………………………………
| |
B. Landasan Hukum……………………………………………………………
| |
C. Pengertian …………………………………………………………………..
| |
D. Tujuan disusunnya KTSP …………………………………………………..
| |
BAB II VISI,MISI DAN TUJUAN MADRASAH
| |
A. Visi Madrasah ………………………………………………………………
| |
B. Misi Madrasah ………………………………………………………………
| |
C. Tujuan Madrasah ……………………………………………………………
| |
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
| |
A. Struktur Kurikulum ……………………………………………………….
| |
B. Muatan Kurikulum…………………………………………………………
| |
C. Muatan Lokal………………………………………………………………
| |
D. Kegiatan Pengembangan diri………………………………………………
| |
E. Pengaturan Beban Belajar…………………………………………………
| |
BAB IV KRITERIA
| |
A. Kriteria Ketuntasan Minimal………………………………………………
| |
B. Kriteria Kenaikan Kelas……………………………………………………
| |
BAB V KALENDER PENDIDIKAN
| |
LAMPIRAN – LAMPIRAN
| |
1. Alokasi waktu dan profil Madrasah ……………………………………
| |
2. Kalender Pendidikan ……………………………………………………
| |
3. Silabus ………………………………………………………………….
| |
4. RPP …………………………………………………………………….
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Seiring diberlakukannya wajib belajar 9 tahun dan banyak lulusan-lulusan sekolah tingkat SD/MI yang mengeluh untuk melanjutkan kesekoah yang lebih tinggi yaitu ketingkat SLTP/SMP karena berbagai macam alasan diantaranya sekolah yang dituju terlalu jah, maka itulah tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat dan sekaligus aparatur desa Cipayung pada masa itu bermusyawarah yang asilnya sepakat bahwa di wilayah Kp. Rancaiga desa Cipayung harus ada sekolah atau madrasah yang lebih tinggi yang sederajat dengan SMP yaitu Madrasah Tsanawiyah Al-Muhajirin.
Diantara tokoh agama dan tokoh masyarakat juga aparat desa Cipayung, antara lain :
1. Bapak Ust. Komang Herdiana
2. Bapak Ust. Anan Djumsari
3. Bapak H. Omin Achmadi ( sekdes Desa Cipayung )
4. Bapak H. Santanu
5. Ibu Hj. Anisah
Para tokoh inilah sepakat dengan iuran yang diketuai oleh ibu Hj. Anisah ( sebagai tim donatur ) untuk membiayai pembuatan Administrasi sebuah akte notaris. Yang didalamnya berisi suatu lembaga atau Yayasan dengan nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Muhajirin dengan biaya + 1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ).
Yang pada saat itu pulalah ada nama Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) yang di ketuai oleh Bapak ust. Abdul Syukur yang merupakan madrasah pertama di wilayah itu termasuk nama Al-muhajirin pun adalah hasil kesepakatan dari para tokoh agama/Kiayi juga tokoh masyarakat pada masa itu.
Lembaga / Yayasan Pendidikan Islam Al-Muhajirin di buat pada tanggal 20 Nopember 1990 yang menjadi ketua Yayasan pada saat itu adalah Bapak H. Omin Achmadi dan sebagai Kepala Sekolah MTs Al-Muhajirin yaitu Bapak Komang Herdiana dan yang lainna aaah sebagai pengurus harian yayasan.
Empat tahun kemudian Yayasan Al-Muhajirin bisa membangun 2 lokal unit gedung baru dengan dana dari Swadaya Masyarakat desa Cipayung.
Dari tahun 1990 Yayasan Al-Muhajirin didirikan sampai sekarang tahun 2013 sudah empat kali mengalami pergantan Ketua Yayasan yang sekarang adalah Drs. H. Marjuki syamsudin. Dan sudah mengalami empat kali pergantian kepala Sekolah.
Pergantian Ketua dan Kepala Sekolah serta pengurus yang lainnya adalah merupakan program kerja Yayasan yang sesuai dengan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga yayasan iu sendiri.
Demikian Sejarah singkat Yayasan Pendidikan Islam Al-Muhajirin semoga amal dan perbuatan kita diterima oleh Allah SWT. Dan mendapatkan balasan yang setimpal. Amiin
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
4. Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
5. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dari BSNP (2006)
6. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor : Dj.II.1/PP.00/Ed/ 681 / 2006 tentang
Pelaksanaan Standar Isi
C. PENGERTIAN – PENGERTIAN
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, silabus dan rencana program pembelajaran.
2. Silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah bentuk penjabaran dari silabus ke dalam bentuk langkah-langkah pembelajaran
4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran. Penetapan KKM per kompetensi dasar (KD) mata pelajaran ini mempertimbangkan tingkat kerumitan dan kesulitan (kompleksitas) per KD untuk dicapai oleh Peserta Didik, tingkat kemampuan rata-rata (intake) Peserta Didik madrasah dalam mencapai KD dan ketersediaan sumber daya pendukung madrasah (tenaga, sarana pendidikan)
D. Tujuan Disusunnya KTSP
Tujuan penyusunan KTSP ini digunakan sebagai acuan Satuan Pendidikan MTs. Al-Muhajirin dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat sekolah di MTs Al-Muhajirin.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH
A. Visi Madrasah
Terciptanya kehidupan umat yang agamis berbasis Imtaq dan Iptek secara profesional dan inovatif.
B. Misi Madrasah
Ø Turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
Ø Berprestasi dalam pendidikan agama dan umum
Ø Inovatif dalam mengembangkan jati diri Madrasah
Ø Terjangkau dan menyentuh semua lapisan masyarakat
Ø Mengabdikan diri untuk kemaslahatan umat
Ø Fastabikul khoirot dalam kebersamaan
C. Tujuan Madrasah
Mendidik dan membina peserta didik yang beriman dan bertakwa, bermoral, kreatif, mandiri, tanggung jawab dan siap mengabdi kepada masyarakat dalam pengembangan dan pengamalan ajaran agama Islam.
BAB III
STRUKTUR dan MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu
| ||
VII
|
VIII
|
IX
| |
A. Mata Pelajaran
| |||
1. Al-Qur’an Hadis
|
2
|
2
|
2
|
2. Aqidah Ahlaq
|
2
|
2
|
2
|
3. Fiqih
|
2
|
2
|
2
|
4. Sejarah Kebudayaan Islam
|
2
|
2
|
2
|
5. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
6. Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
7. Bahasa Arab
|
2
|
2
|
2
|
9. Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
10. Matematika
|
4
|
4
|
4
|
11. Ilmu Pengetahuan Alam
|
4
|
4
|
4
|
12. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
13. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
15. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah
2. Baca Tulis Qur’an
3. Falak
4. Faroid
5. Elektro
6. Nahwu Shorof
|
2
1
2
1
|
2
1
2
1
|
2
1
2
1
|
C. Pengembangan Diri
Terprogram
1. Bimbingan dan Konseling
2. Kegiatan Ekstrakulikuler
- Pramuka
- Muhadoroh
- Barjanzi
- Seni Baca Al-Qur’an
- Seni Rebana
- Seni Marawis
- Sanggar
- Olahraga Prestasi
- Pend.Teknologi Dasar Komputer
Tidak terprogram
1. Kegiatan Rutin
2. Kegiatan spontan
3. Kegiatan keteladanan
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
42
|
42
|
42
|
B. Muatan Kurikulum
Mata pelajaran yang terdapat pada struktur kurikulum tersebut diatas dikelompokan dalam lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan
C. Muatan Lokal
Muatan local yang dilaksanakan di MTs Al-Muhajirin adalah :
1. Bahasa Daerah
2. Baca Tulis Qur’an
3. Falak
4. Faroid
5. Elektro
6. Nahwu Shorof
Tabel Alokasi waktu mulok
No
|
Mata pelajaran mulok
|
Alokasi Waktu
| ||
VII
|
VIII
|
IX
| ||
1
|
Bahasa Daerah
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Baca Tulis Qur’an
|
1
|
1
|
1
|
3
|
Falak
|
2
|
2
|
2
|
4
|
Faroid
|
2
|
2
|
2
|
5
|
Elektro
|
1
|
1
|
1
|
6
|
Nahwu Shorof
|
2
|
2
|
2
|
D. Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kebugaran dan prestasi olahraga serta meningkatkan potensi kemampuan diri.
Tabel alokasi waktu pengembangan diri
No
|
Pengembangan Diri
|
Jam Pelajaran
|
1
|
Bimbingan Konseling
|
2 jam
|
2
|
Pramuka
|
2 jam
|
3
|
Muhadoroh
|
2 jam
|
4
|
Barjanzi
|
2 jam
|
5
|
Seni Baca Al-Qur’an
|
2 jam
|
6
|
Seni Rebana
|
2 jam
|
7
|
Seni Marawis
|
2 jam
|
8
|
Sanggar
|
2 jam
|
9
|
Olahraga Prestasi
|
2 jam
|
10
|
Pend.Teknologi Dasar Komputer
|
2 jam
|
E. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar satuan pendidikan MTs Al-Muhajirin dilaksanakan dengan mengggunakan system paket. Sistem paket adalah system penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya di wajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan belajar yang sudah ditetapkan oleh sekolah untuk setiap kelas sesuai dengan Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang di butuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui penugasan,struktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembleajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban Belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung 40 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka perminggu pada satuan pendidikan MTs adalah 42 jam ditambah kegiatan Pengembangan diri yang lamanya ekuevalen 2 jam.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai Standar Kompetensi. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik maksimum 50 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan system paket adalah tiga tahun.
Tabel Pengaturan Beban Belajar
Kelas
|
Alokasi Waktu (1 jam pelajaran)
|
Jumlah jam pelajaran per hari
|
Jumlah jam pelajaran per minggu
|
Minggu efektif dalam setahun
|
Jumlah jam pelajaran dan setahun
|
VII
|
40 Menit
|
44
| |||
VIII
|
40 Menit
| ||||
IX
|
40 Menit
| ||||
BAB IV
KRITERIA
A. Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM )
MTs Al-Muhajirin menetapkan Kriteria ketuntasan Minimum ( KKM ) sebagai berikut :
No
|
Mata Pelajaran
|
KKM
| |||
VII
|
VIII
|
IX
| |||
1
|
Al-Qur’an Hadis
|
75
|
75
|
75
| |
2
|
Aqidah Akhlaq
|
75
|
75
|
75
| |
3
|
Fiqih
|
75
|
75
|
75
| |
4
|
Sejarah Kebudayaan Islam
|
75
|
75
|
75
| |
5
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
75
|
75
|
75
| |
6
|
Bahasa Indonesia
|
75
|
75
|
75
| |
7
|
Bahasa Arab
|
65
|
65
|
65
| |
8
|
Bahasa Inggris
|
70
|
70
|
70
| |
9
|
Matematika
|
70
|
70
|
70
| |
10
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
70
|
70
|
70
| |
11
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
65
|
65
|
65
| |
12
|
Seni Budaya
|
65
|
65
|
65
| |
13
|
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
65
|
65
|
65
| |
14
|
Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
65
|
65
|
65
| |
15
|
Muatan Lokal
|
65
|
65
|
65
| |
Kriteria Ketuntasan Minimum mata pelajaran diperoleh dari KKM setiap aspek pada mata pelajaran tersebut yang ditentukan oleh guru mata peljaran yan berangkutan
B. Kriteria Kenaikan Kelas
Untuk menentukan kriteria atau acuan kenaikan kelas perlu di pertimbangkan situasi dan kondisi siswa,lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga, tenaga pendidik dan kependidikan, juga mempertimbangkan pedoman-pedoman yang berlaku. Kriteria kenaikan kelas tersebut di tentukan sebagai berikut :
a. Kehadiran siswa dalam kegiatan belajar di kelas sekurang-kurang nya 80 % hari belajar efektif ( HBE )
b. Kepribadian siswa sekurang –kurangnya dapat nilai baik
c. Nilai siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran pada enam mata pelajarn atau lebih
d. Tidak ada nilai 50,0 atau kurang untuk setiap aspek penilian mata pelajaran
e. Kegiatan pengembangan diri minimal baik
C. Kritera Kelulusan Peserta didik
Untuk menentukan kriteria atau acuan Kelulusan perlu di pertimbangkan situasi dan kondisi siswa,lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga, tenaga pendidik dan kependidikan, juga mempertimbangkan pedoman-pedoman yang berlaku. Kriteria Kelulusan tersebut di tentukan sebagai berikut :
a. Mengikuti kegiatan belajar di kelas IX sekurang-kurangnya 80 % dari hari belajar efektif ( HBE )
b. Kepribadian sekurang-kurangnya mendapat nilai baik
c. Lulus ujian praktik dengan nilai sekurang – kurangnya 60 untuk setiap mata pelajaran yang di ujikan
d. Lulus ujian sekolah sekurang –kurangnya 60 un tuk setiap mata pelajaran yang diujikan
e. Lulus Ujian Nasional dengan nilai sekurang-kurangnya sesuai dengan keetentuan yang di tentukan pemerintah
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan disekolah telah disusun Kalender Pendidikan Kegiatan MTs Al-Muhajirin Tahun Pelajaran 2013 / 2014 di tetapkann tanggal 16 Juli 2013
( terlampir )
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. SILABUS
2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Bekasi, 16 Juli 2013
Mengetahui :
Ketua Komite Madrasah
Drs. H.MARJUKI SYAMSDIN
|
Kepala Madrasah
IWAN SYAHRONI,S.Pd
|
ALOKASI WAKTU DAN PROFIL JADWAL
MTS AL-MUHAJIRIN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
A. Alokasi Waktu
Jam Ke
|
Waktu
|
Keterangan
|
1
|
07.00 – 07.40
|
Alokasi waktu 40 Menit/jam pelajaran
Istirahat 20 menit
|
2
|
07.40 – 0820
| |
3
|
08.20 – 09.00
| |
4
|
09.00 – 09.40
| |
Istirahat ( 20 menit )
| ||
5
|
10.00 – 10.40
| |
6
|
10.40 – 11.20
| |
7
|
11.20 – 12.00
|
B. Profil Jam Pembelajaran
Jam ke
|
Pukul
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum’at
|
Sabtu
|
1
|
07.00 – 07.40
|
UP
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
07.40 – 0820
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
08.20 – 09.00
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
09.00 – 09.40
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
Istirahat ( 20 menit )
| |||||||
5
|
10.00 – 10.40
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
6
|
10.40 – 11.20
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
7
|
11.20 – 12.00
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
8
|
Shalat Dzuhur berjama’ah
|
Langganan:
Postingan (Atom)