Yang saya hormati, bapak ibu
guru dan teman-teman hadirin sekalian yang berbahagia,
Untuk mengawali pidato ini, marilah
kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt. sehingga pada hari ini
kita dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini dalam keadaan sehat
walafiat.
Shalawat serta salam semoga selalu
terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw., yang senantiasa mendorong ummatnya untuk
menuntut ilmu dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.
Hadirin dan teman-teman yang dicintai
Allah..
Pada kesempatan kali
ini saya akan berpidato dengan tema “Pentingnya Ilmu bagi Kehidupan”. Ilmu
mempunyai peranan penting dalam perjalanan hidup kita, karena dengan ilmu, kita
akan mampu membedakan yang haq dan yang bathil. Dengan ilmu juga, kita akan
lebih mantap dalam menjalankan ibadah kepada Allah swt.. Oleh karena itu kita
harus menyadari bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan
muslimat, sesuai dengan sabda nabi Muhammad Saw. Yang berbunyi:
طَلَبُ الْعِلْمِ
فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Bapak Ibu dan teman-teman yang
berbahagia..
Sebagai seorang muslim yang telah
mengerti pentingnya ilmu, sebaiknya kita tidak hanya mempelajari satu bidang
ilmu misalnya ilmu agama atau ilmu pengetahuan saja karena jika hanya menuntut
satu bidang ilmu saja, kehidupan ini akan tidak seimbang.
Ilmu ketuhanan dan ilmu pengetahuan
umum atau biasa kita sebut IPTEK dan IMTAQ memiliki hubungan yang sangat erat.
Keduanya tidak dapat dipisahkan, keduanya saling melengkapi. Dalam sebuah
peribahasa bahasa Inggris dikatakan:
“Without theology, life will be blind
and without science, life will be lame”. Artinya “hidup akan menjadi buta jika
tanpa ilmu agama dan tanpa ilmu pengetahuan umum hidup akan menjadi pincang.”
Peribahasa ini menekankan betapa
pentingnya IPTEK. Tanpa IPTEK, seseorang tidak akan tahu apa itu
industrialisasi, globalisasi, dsb. Tapi sebaliknya, tanpa ilmu agama, seseorang
akan mudah terpengaruh oleh dampak negatif kemajuan teknologi modern saat ini
karena tidak mempunyai pegangan hidup yang kuat yaitu iman.
Hadirin wal hadirot yang dimuliakan
Allah..
Dalam Alquran surat Al Mujadalah Ayat
11 Allah berfirman yang bunyinya:
يَرْفَعِ
اللهُ الَّذِيْنَ
امَنُوا مِنْكُمْ
وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا
الْعِلْمَ دَرَجَات
Artinya adalah “Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat.”
Dalam kehidupan sehari-hari kita tahu
bahwa orang yang berilmu dan beriman mempunyai kedudukan yang terhormat dalam
masyarakat dan dijadikan panutan sampai-sampai Rasulullah pernah mengatakan
“tidurnya orang yang berilmu, lebih baik dari ibadahnya orang yang tidak
berilmu”.
Hadirin yang dirahmati Allah..
Ada empat poin keutamaan dan pentingnya
ilmu dalam Islam.
- Menuntut ilmu adalah wajib bagi
setiap muslim;
- Menuntut ilmu hingga ke negeri
yang jauh (cina)
Dalam sebuah hadist dikatakan “uthlubul
ilma wa lau bisshin” yang artinya “carilah ilmu sekalipun di negeri China”.
3.
Menuntut ilmu sampai ke liang lahat
Dalam hadist yang berbunyi “uthlubul
ilma minal Mahdi ilallahdi” dikatakan bahwa menuntut ilmu itu dari buaian
sampai ke liang lahat.
4.
Menuntut ilmu untuk dunia dan akhirat.
Teman-teman yang saya cintai..
Marilah kita memacu
diri untuk terus belajar dan belajar, pantang menyerah sampai kita dapat
menikmati buah dari ilmu itu. Hal ini sesuai pula dengan kata-kata bijak yang
berbunyi: “If you want fruit after one year, plant rice. If you want
fruit after ten years, plant trees but if you want fruit after twenty five
years, educate your children” yang artinya “jika kamu
menginginkan hasil setelah satu tahun, tanamlah padi. Jika kamu menginginkan
hasil setelah sepuluh tahun, tanamlah tanaman keras tetapi jika kamu
menginginkan hasil setelah dua puluh lima tahun, didiklah anak-anak kamu.”
Hadirin yang berbahagia..
Sebelum mengakhiri pidato ini, ada tiga
Kesimpulan yang bisa kita ambil, yang pertama, menuntut ilmu wajib bagi setiap
muslim dan muslimat. Yang kedua, orang berilmu dan beriman akan ditinggikan
derajatnya oleh Allah swt.. dan yang terakhir, menuntut ilmu tidak ada batasnya
bahkan hingga ke liang lahat.
Bapak Ibu
hadirin sekalian, demikianlah pidato singkat saya. Mohon maaf bila ada
kesalahan, akhir kata saya ucapkan wabillahitaufik walidayah,
wassalamualaikum wr.wb.