PEMBAHARUAN PEMIKIRAN
TENTANG ILMU LADUNI
-Antara Imam Al-Ghazali dan KH Zezen ZA Bazul Asyhab-
TENTANG ILMU LADUNI
-Antara Imam Al-Ghazali dan KH Zezen ZA Bazul Asyhab-
Pemahaman yang beredar di masyarakat tentang ilmu laduni adalah ilmu yang diperoleh tanpa proses belajar terlebih dahulu, hanya dengan mengamalkan wirid-wirid tertentu misalkan, Alloh melimpahkan ilmu begitu saja kepada yang orang yang bersangkutan.
Dampaknya banyak penuntut ilmu yang terjebak, beranggapan tidak perlu susah payah belajar, toh nanti bisa “membeli” ilmu laduni, menyepelekan proses perolehan ilmu melalui belajar, dan berani membayar jutaan rupiah kepada orang yang konon bisa mengijazahkan wirid ilmu laduni. Tak sedikit juga yang dipermainkan lamunan berharap mendapatkannya tanpa upaya yang jelas.
Benarkah ilmu laduni sperti itu?
Secara bahasa laduni berasal dari bahasa arab, merupakan hasil penggabungan kata ladun (لَدُنْ) dan ya mutakallim (يْ) sebagai bentuk kata ganti orang pertama tunggal (aku). Dalam tata bahasa arab, kata ladun (لَدُنْ) digunakan untuk menunjukkan makna tempat yang sangat dekat, biasanya diterjemahkan menjadi “sisi”. Maka ilmu laduni bisa diartikan sebagai “ilmu dari sisi-Ku (Alloh)”.
Penggunaan istilah ilmu laduni ini merujuk kepada salah satu ayat dalam al Quran yaitu surat al Kahfi ayat 65 ;
فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا
“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ILMU DARI SISI KAMI”
Menurut KH Zezen ZA Bazul Asyhab (pangersa Uwa) ilmu laduni adalah "ilmu yang diberikan oleh Alloh kepada orang yang sudah belajar lama, susah payah, mengunakan modal besar, ilmu yang diperoleh ia amalkan oleh dirinya, diberikan dan dibimbingkan kepada orang lain dengan ikhlas tanpa meminta imbalan, tidak pula mengharap jabatan dan sanjungan dll, maka Alloh menilai orang tersebut benar-benar ikut menggarap kebun Alloh (agama), karena semua itu maka Alloh bantu ia dengan ilmu-ilmu yang langsung Alloh berikan kepadanya"
Dari kedua pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa memang benar ilmu laduni itu langsung diberikan oleh Alloh, tanpa perantara guru atau buku tetapi untuk menghasilkannya harus memenuhi syarat-syarat sbb :
1. Ada upaya mempelajari berbagai ilmu dengan sungguh-sungguh
2. Ilmu yang sudah didapatkan diamalkan dengan ikhlas, dan
3. Berupaya menyebarluaskan ilmunya kepada orang lain serta mengajak dan membimbing
Ternyata apa yang disampaikan pangersa uwa tentang ilmu laduni, hampir sama dengan apa yang disampaikan oleh imam Al-Ghazali dalam kitabnya Arrisalatu al laduniyyah, pada fasal “hakikat ilmu laduni dan sebab-sebab menghasilkannya”, beliau menyebutkan ada 3 proses yang harus ditempuh dalam menghasilkan ilmu laduni, yaitu ;
1. Berusaha memperoleh seluruh ilmu, dan mencapai bagian yang sempurna dari kebanyakan ilmu-ilmu tersebut
2. Riyadhoh yang benar dan muroqobah yang kuat. Maksud riyadoh dan muroqobah disini adalah perjuangan mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah ada dengan ikhlas, oleh karena itu pada pembahasan bagian ini imam al Ghazali mengutip dua buah hadits :
من عمل بما علم اورثه الله علم مالم يعلم
Barangsiapa mengamalkan apa yang ia ketahui, maka Alloh akan mewariskan baginya apa yang belum ia ketahui. Hadits lainnya yaitu
من أخلص لله أربعين صباحا أظهر الله تعالى ينابع الحكمة من قلبه على لسانه
Barangsiapa mengikhlaskan dirinya untuk Alloh selama 40 subuh, maka Alloh akan menampakkan sumber-sumber hikmah dari qalbunya melalui lisannya.
3. Tafakkur ( berfikir dengan ilmu-ilmu yang sudah ia miliki)
Walaupun antara pangersa uwa dan imam Al Ghazali ada perbedaan pada poin nomor 3, namun keduanya sepakat bahwa ilmu laduni Alloh berikan kepada orang yang sudah berjuang mempelajari berbagai disiplin ilmu dan mengamalkannya dengan ikhlas, bukan tanpa didahului proses belajar samasekali.
Dengan demikian, bagi siapa saja yang berharap mendapat ilmu laduni hendaklah berusaha mempelajari berbagai ilmu dengan sungguh-sungguh dan melaksanakan tahapan-tahapan selanjutnya sesuai yang diutarakan di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar