Asma'ul Husna dan artinya
''Asmaa'ul husna'' adalah nama-nama Allah ta'ala yang indah dan baik.
Asma berarti nama dan husna berarti yang baik, atau yang indah. Jadi Asma'ul Husna adalah nama-nama milik Allah ta'ala yang baik lagi indah.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah menunjuk kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenar-benarnya.
Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya, akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik (atau diluar ketentuan syariat) dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala.
Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT, yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad SAW.
Asmaa'ul husna secara harfiah ialah nama-nama, atau sebutan, atau gelar dari Allah, yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya.
Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu, merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain.
Dengan cara ini, umat Islam tidak akan mudah menulis seperti ''Allah adalah ...'', karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah.
Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas.
Semua kata yang ditujukan pada [[Allah]] harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan kata-kata itu.
Allah tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu. Hal itu dijelaskan pada surat Al-Ikhlas berikut ini:
''"Katakanlah: "Dia-lah (Allah), Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia"''. '''(QS. Al-Ikhlas : 1-4)'''
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya.
Dengan demikian, Allah Yang Memiliki, Maha Tinggi, Maha Dekat, Maha Kuasa, dan juga Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.
Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik.
Terdapat beberapa dalil yang menjelaskan tentang Asma'ul Husna, sebagaimana berikut ini:
"Dialah Allah, tidak ada Tuhan/Illah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang baik)."'
(Q.S. Thaa-Haa : 8)
''Katakanlah: Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"
(Q.S Al-Israa' : 110)
"Allah memiliki Asmaa' ul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama yang baik itu..."
(QS. Al-A'raaf : 180)
Berikut keterangan Asma'ul Husna dengan arti dan lafad Arabnya:
1). Ar Rahman
الرحمن
Yang Maha Pengasih/Pemurah
The All Beneficent
2). Ar Rahiim
الرحيم
Yang Maha Penyayang
The Most Merciful
3). Al Malik
الملك
Yang Maha Merajai/Memerintah
The King, The Sovereign
4). Al Quddus
القدوس
Yang Memiliki Mutlak sifat Suci
The Most Holy
5). As Salaam
السلامYang Maha Memberi Kesejahteraan
Peace and Blessing
6). Al Mu`min
المؤمنYang Maha Memberi Keamanan
The Guarantor
7). Al Muhaimin
المهيمنYang Maha Memelihara
The Guardian, the Preserver
8). Al `Aziiz
العزيز
Yang Maha Menguasai
The Almighty, the Self Sufficient
9). Al Jabbar
الجبار
Yang Maha Perkasa
The Powerful, the Irresistible
10). Al Mutakabbir
المتكبر
Yang Maha Besar
The Tremendous
11). Al Khaliq
الخالق
Yang Maha Pencipta
The Creator
12). Al Baari`
البارئ
Yang Maha Membentuk
The Maker
13). Al Mushawwir
المصور
Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
The Fashioner of Forms
14). Al Ghaffaar
الغفار
Yang Maha Pengampun
The Ever Forgiving
15). Al Qahhaar
القهار
Yang Maha Memaksa
The All Compelling Subduer
16). Al Wahhaab
الوهاب
Yang Maha Pemberi Karunia
The Bestower
17). Ar Razzaaq
الرزاق
Yang Maha Pemberi Rejeki
The Ever Providing
18). Al Fattaah
لفتاح
Yang Maha Pembuka Rahmat
The Opener, the Victory Giver
19). Al `Aliim
العليم
Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
The All Knowing, the Omniscient
20). Al Qaabidh
القابض
Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
The Restrainer, the Straightener
21). Al Baasith
الباسط
Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
The Expander, the Munificent
22). Al Khaafidh
الخافض
Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
The Abaser
23). Ar Raafi`
الرافع
Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
The Exalter
24). Al Mu`izz
المعز
Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
The Giver of Honor
25). Al Mudzil
المذل
Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
The Giver of Dishonor
26). Al Samii`
السميع
Yang Maha Mendengar
The All Hearing
27). Al Bashiir
البصير
Yang Maha Melihat
The All Seeing
28). Al Hakam
الحكم
Yang Maha Menetapkan
The Judge, the Arbitrator
29). Al `Adl
العدل
Yang Maha Adil
The Utterly Just
30). Al Lathiif
اللطيف
Yang Maha Lembut
The Subtly Kind
31). Al Khabiir
الخبير
Yang Maha Mengetahui Rahasia
The All Aware
32). Al Haliim
الحليم
Yang Maha Penyantun
The Forbearing, the Indulgent
33). Al `Azhiim
العظيم
Yang Maha Agung
The Magnificent, the Infinite
34). Al GhafuurالغفورYang Maha Pengampun
The All Forgiving
35). As SyakuurالشكورYang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
The Grateful
36). Al `AliyالعلىYang Maha Tinggi
The Sublimely Exalted
37). Al KabiirالكبيرYang Maha Besar
The Great
38). Al HafizhالحفيظYang Maha Menjaga
The Preserver
39). Al MuqiitالمقيتYang Maha Pemberi Kecukupan
The Nourisher
40). Al Hasiib
الحسيب
Yang Maha Membuat Perhitungan
The Reckoner
41). Al Jaliil
الجليل
Yang Maha Mulia
The Majestic
42). Al KariimلكريامYang Maha Pemurah
The Bountiful, the Generous
43). Ar Raqiib
الرقيب
Yang Maha Mengawasi
The Watchful
44). Al Mujiib
المجيب
Yang Maha Mengabulkan
The Responsive, the Answerer
45). Al Waasi`الواسعYang Maha Luas
The Vast, the All Encompassing
46). Al Hakiim
الحكيم
Yang Maha Bijaksana
The Wise
47). Al WaduudالودودYang Maha Pencinta
The Loving, the Kind One
48). Al Majiid
المجيد
Yang Maha Mulia
The All Glorious
49). Al Baa`itsالباعثYang Maha Membangkitkan
The Raiser of the Dead
50). As SyahiidالشهيدYang Maha Menyaksikan
The Witness
51). Al Haqq
الحق
Yang Maha Benar
The Truth, the Real
52). Al WakiilالوكيلYang Maha Memelihara
The Trustee, the Dependable
53). Al Qawiyyu
القوى
Yang Maha Kuat
The Strong
54). Al Matiin
المتين
Yang Maha Kokoh
The Firm, the Steadfast
55). Al Waliyy
الول
Yang Maha Melindungi
The Protecting Friend, Patron, and Helper
56). Al Hamiid
الحميد
Yang Maha Terpuji
The All Praiseworthy
57). Al Muhshii
المحصى
Yang Maha Mengkalkulasi
The Accounter, the Numberer of All
58). Al Mubdi`
المبدئ
Yang Maha Memulai
The Producer, Originator, and Initiator of all
59). Al Mu`iid
المعيد
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
The Reinstater Who Brings Back All
60). Al Muhyii
المحيى
Yang Maha Menghidupkan
The Giver of Life
61). Al Mumiitu
المميت
Yang Maha Mematikan
The Bringer of Death, the Destroyer
62). Al Hayyu
الحي
Yang Maha Hidup
The Ever Living
63). Al Qayyuum
القيوم
Yang Maha Mandiri
The Self Subsisting Sustainer of All
64). Al Waajid
الواجد
Yang Maha Penemu
The Perceiver, the Finder, the Unfailing
65). Al Maajid
الماجد
Yang Maha Mulia
The Illustrious, the Magnificent
66). Al Wahiid
الواحد
Yang Maha Tunggal
The One, The Unique, Manifestation of Unity
67). Al Ahad
الاحد
Yang Maha Esa
The One Only
68). As Shamad
الصمد
Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
The Self Sufficient, the Impregnable, the Eternally Besought of All, the Everlasting
69). Al Qaadir
القادر
Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
The All Able
70). Al Muqtadir
المقتدر
Yang Maha Berkuasa
The All Determiner, the Dominant
71). Al Muqaddim
المقدم
Yang Maha Mendahulukan
The Expediter, He who brings forward
72). Al Mu`akkhir
المؤخر
Yang Maha Mengakhirkan
The Delayer, He who puts far away
73). Al Awwal
الأول
Yang Maha Awal
The First
74). Al Aakhir
الأخر
Yang Maha Akhir
The Last
75). Az Zhaahir
الظاهر
Yang Maha Nyata
The Manifest; the All Victorious
76). Al Baathin
الباطن
Yang Maha Ghaib
The Hidden; the All Encompassing
77). Al Waali
الوالي
Yang Maha Memerintah
The Patron
78). Al Muta`aalii
المتعالي
Yang Maha Tinggi
The Self Exalted
79). Al Barri
البر
Yang Maha Penderma
The Most Kind and Righteous
80). At Tawwaab
التواب
Yang Maha Penerima Tobat
The Ever Returning, Ever Relenting
81). Al Muntaqim
المنتقم
Yang Maha Penyiksa
The Avenger
82). Al Afuww
العفو
Yang Maha Pemaaf
The Pardoner, the Effacer of Sins
83). Ar Ra`uuf
الرؤوف
Yang Maha Pengasih
The Compassionate, the All Pitying
84). Malikul Mulk
مالك الملك
Penguasa Kerajaan (Semesta)
The Owner of All Sovereignty
85). Dzul Jalaali Wal Ikraam
ذو الجلال و الإكرام
Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
The Lord of Majesty and Generosity
86). Al Muqsith
المقسط
Yang Maha Adil
The Equitable, the Requiter
87). Al Jamii`
الجامع
Yang Maha Mengumpulkan
The Gatherer, the Unifier
88). Al Ghaniyy
الغنى
Yang Maha Berkecukupan
The All Rich, the Independent
89). Al Mughnii
المغنى
Yang Maha Memberi Kekayaan
90). Al Maani
المانع
Yang Mencegah
91). Ad Dhaar
الضار
Yang Maha Memberi Derita
92). An Nafii`النافعYang Maha Memberi Manfaat
93). An Nuur
النور
Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94). Al Haadii
الهادئ
Yang Maha Pemberi Petunjuk
95). Al Baadii
البديع
Yang Maha Indah
96). Al Baaqii
الباقي
Yang Maha Kekal
97). Al Waarits
الوارث
Yang Maha Pewaris
98). Ar Rasyiid
الرشيد
Yang Maha Pandai
-The Guide to The Right Path
99). As Shabuur
الصبور
Yang Maha Sabar
The Patinet
Demikian 99 nama Allah SWT yang Maha Mulia.
Semoga para pembaca bisa memahami dan mencoba untuk meniru sifat-sifat Allah SWT diatas.
Bukanlah sesuatu yang sia-sia kalau Allah SWT mengabarkan sifat-sifatnya kepada kita manusia. Tujuannya adalah agar manusia sebagai mahluk yang paling sempurna, akan bisa meniru berbagai sifat Allah yang Maha Kuasa.
Meniru sifat ini jangan diartikan bahwa manusia mencoba untuk menjadi Tuhan. Akan tetapi, agar kita bisa "mendekati" Allah SWT sebagai pemilik berbagai sifat tersebut. Bukankah kita ingin dekat dengan Allah SWT?. Dan bukankah kita juga senang dengan orang atau kawan yang memiliki sifat dan kesenangan yang kurang lebih sama dengan kita?.
Sebagai contoh, jika kita senang Shalat, maka kita juga akan senang dengan orang yang suka Shalat. Dan kita akan menjauhi orang-orang yang tidak suka Shalat.
Begitu juga dengan Allah SWT. Allah SWT akan senang dan dekat dengan hambanya yang penyayang kepada sesama, karena Allah adalah Zat yang Maha Penyayang.
Dan sesungguhnya Rasulullah SAW adalah manusia yang sifatnya paling mendekati dengan sifat-sifat Allah SWT, itu sebabnya Rasulullah adalah manusia yang paling dekat dan paling disayang oleh Allah SWT dibandingkan dengan makhluk-nakhluknya yang lain. Itulah essensi dari "Makrifatulloh". Bukan bersatu dengan Allah SWT, karena makhluk tidak mungkin bersatu dengan penciptanya, akan tetapi makna sejati dari "Makrifatulloh" adalah mendekati sifat-sifat dari sang pencipta, sehingga sang pencipta mencintai dan dekat dengan mahluk yang mampu mendekati sifat-sifatnya dengan semaksimal mungkin.
Usahakanlah untuk memahami sifat-sifat Allah ini secara proporsional. Bukan sebatas hanya di wiridkan berpuluh, beratus dan beribu kali, akan tetapi terapkanlah sebagai pola fikir dan dalam perbuatan, sehingga kita akan menjadi manusia yang berakhlak baik, dan disayang oleh Allah SWT.
Semoga bermanfaat.
Ir.H.Iman Rachman, MBA.
(Sumber Materi: AL-Qur'an, Hadis, Dari berbagai Sumber Buku, Internet, Makalah, dan Pendapat para Ulama).
Asma berarti nama dan husna berarti yang baik, atau yang indah. Jadi Asma'ul Husna adalah nama-nama milik Allah ta'ala yang baik lagi indah.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah menunjuk kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenar-benarnya.
Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya, akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik (atau diluar ketentuan syariat) dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala.
Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT, yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad SAW.
Asmaa'ul husna secara harfiah ialah nama-nama, atau sebutan, atau gelar dari Allah, yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya.
Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu, merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain.
Dengan cara ini, umat Islam tidak akan mudah menulis seperti ''Allah adalah ...'', karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah.
Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas.
Semua kata yang ditujukan pada [[Allah]] harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan kata-kata itu.
Allah tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu. Hal itu dijelaskan pada surat Al-Ikhlas berikut ini:
''"Katakanlah: "Dia-lah (Allah), Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia"''. '''(QS. Al-Ikhlas : 1-4)'''
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya.
Dengan demikian, Allah Yang Memiliki, Maha Tinggi, Maha Dekat, Maha Kuasa, dan juga Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.
Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik.
Terdapat beberapa dalil yang menjelaskan tentang Asma'ul Husna, sebagaimana berikut ini:
"Dialah Allah, tidak ada Tuhan/Illah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang baik)."'
(Q.S. Thaa-Haa : 8)
''Katakanlah: Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"
(Q.S Al-Israa' : 110)
"Allah memiliki Asmaa' ul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama yang baik itu..."
(QS. Al-A'raaf : 180)
Berikut keterangan Asma'ul Husna dengan arti dan lafad Arabnya:
1). Ar Rahman
الرحمن
Yang Maha Pengasih/Pemurah
The All Beneficent
2). Ar Rahiim
الرحيم
Yang Maha Penyayang
The Most Merciful
3). Al Malik
الملك
Yang Maha Merajai/Memerintah
The King, The Sovereign
4). Al Quddus
القدوس
Yang Memiliki Mutlak sifat Suci
The Most Holy
5). As Salaam
السلامYang Maha Memberi Kesejahteraan
Peace and Blessing
6). Al Mu`min
المؤمنYang Maha Memberi Keamanan
The Guarantor
7). Al Muhaimin
المهيمنYang Maha Memelihara
The Guardian, the Preserver
8). Al `Aziiz
العزيز
Yang Maha Menguasai
The Almighty, the Self Sufficient
9). Al Jabbar
الجبار
Yang Maha Perkasa
The Powerful, the Irresistible
10). Al Mutakabbir
المتكبر
Yang Maha Besar
The Tremendous
11). Al Khaliq
الخالق
Yang Maha Pencipta
The Creator
12). Al Baari`
البارئ
Yang Maha Membentuk
The Maker
13). Al Mushawwir
المصور
Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
The Fashioner of Forms
14). Al Ghaffaar
الغفار
Yang Maha Pengampun
The Ever Forgiving
15). Al Qahhaar
القهار
Yang Maha Memaksa
The All Compelling Subduer
16). Al Wahhaab
الوهاب
Yang Maha Pemberi Karunia
The Bestower
17). Ar Razzaaq
الرزاق
Yang Maha Pemberi Rejeki
The Ever Providing
18). Al Fattaah
لفتاح
Yang Maha Pembuka Rahmat
The Opener, the Victory Giver
19). Al `Aliim
العليم
Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
The All Knowing, the Omniscient
20). Al Qaabidh
القابض
Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
The Restrainer, the Straightener
21). Al Baasith
الباسط
Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
The Expander, the Munificent
22). Al Khaafidh
الخافض
Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
The Abaser
23). Ar Raafi`
الرافع
Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
The Exalter
24). Al Mu`izz
المعز
Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
The Giver of Honor
25). Al Mudzil
المذل
Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
The Giver of Dishonor
26). Al Samii`
السميع
Yang Maha Mendengar
The All Hearing
27). Al Bashiir
البصير
Yang Maha Melihat
The All Seeing
28). Al Hakam
الحكم
Yang Maha Menetapkan
The Judge, the Arbitrator
29). Al `Adl
العدل
Yang Maha Adil
The Utterly Just
30). Al Lathiif
اللطيف
Yang Maha Lembut
The Subtly Kind
31). Al Khabiir
الخبير
Yang Maha Mengetahui Rahasia
The All Aware
32). Al Haliim
الحليم
Yang Maha Penyantun
The Forbearing, the Indulgent
33). Al `Azhiim
العظيم
Yang Maha Agung
The Magnificent, the Infinite
34). Al GhafuurالغفورYang Maha Pengampun
The All Forgiving
35). As SyakuurالشكورYang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
The Grateful
36). Al `AliyالعلىYang Maha Tinggi
The Sublimely Exalted
37). Al KabiirالكبيرYang Maha Besar
The Great
38). Al HafizhالحفيظYang Maha Menjaga
The Preserver
39). Al MuqiitالمقيتYang Maha Pemberi Kecukupan
The Nourisher
40). Al Hasiib
الحسيب
Yang Maha Membuat Perhitungan
The Reckoner
41). Al Jaliil
الجليل
Yang Maha Mulia
The Majestic
42). Al KariimلكريامYang Maha Pemurah
The Bountiful, the Generous
43). Ar Raqiib
الرقيب
Yang Maha Mengawasi
The Watchful
44). Al Mujiib
المجيب
Yang Maha Mengabulkan
The Responsive, the Answerer
45). Al Waasi`الواسعYang Maha Luas
The Vast, the All Encompassing
46). Al Hakiim
الحكيم
Yang Maha Bijaksana
The Wise
47). Al WaduudالودودYang Maha Pencinta
The Loving, the Kind One
48). Al Majiid
المجيد
Yang Maha Mulia
The All Glorious
49). Al Baa`itsالباعثYang Maha Membangkitkan
The Raiser of the Dead
50). As SyahiidالشهيدYang Maha Menyaksikan
The Witness
51). Al Haqq
الحق
Yang Maha Benar
The Truth, the Real
52). Al WakiilالوكيلYang Maha Memelihara
The Trustee, the Dependable
53). Al Qawiyyu
القوى
Yang Maha Kuat
The Strong
54). Al Matiin
المتين
Yang Maha Kokoh
The Firm, the Steadfast
55). Al Waliyy
الول
Yang Maha Melindungi
The Protecting Friend, Patron, and Helper
56). Al Hamiid
الحميد
Yang Maha Terpuji
The All Praiseworthy
57). Al Muhshii
المحصى
Yang Maha Mengkalkulasi
The Accounter, the Numberer of All
58). Al Mubdi`
المبدئ
Yang Maha Memulai
The Producer, Originator, and Initiator of all
59). Al Mu`iid
المعيد
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
The Reinstater Who Brings Back All
60). Al Muhyii
المحيى
Yang Maha Menghidupkan
The Giver of Life
61). Al Mumiitu
المميت
Yang Maha Mematikan
The Bringer of Death, the Destroyer
62). Al Hayyu
الحي
Yang Maha Hidup
The Ever Living
63). Al Qayyuum
القيوم
Yang Maha Mandiri
The Self Subsisting Sustainer of All
64). Al Waajid
الواجد
Yang Maha Penemu
The Perceiver, the Finder, the Unfailing
65). Al Maajid
الماجد
Yang Maha Mulia
The Illustrious, the Magnificent
66). Al Wahiid
الواحد
Yang Maha Tunggal
The One, The Unique, Manifestation of Unity
67). Al Ahad
الاحد
Yang Maha Esa
The One Only
68). As Shamad
الصمد
Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
The Self Sufficient, the Impregnable, the Eternally Besought of All, the Everlasting
69). Al Qaadir
القادر
Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
The All Able
70). Al Muqtadir
المقتدر
Yang Maha Berkuasa
The All Determiner, the Dominant
71). Al Muqaddim
المقدم
Yang Maha Mendahulukan
The Expediter, He who brings forward
72). Al Mu`akkhir
المؤخر
Yang Maha Mengakhirkan
The Delayer, He who puts far away
73). Al Awwal
الأول
Yang Maha Awal
The First
74). Al Aakhir
الأخر
Yang Maha Akhir
The Last
75). Az Zhaahir
الظاهر
Yang Maha Nyata
The Manifest; the All Victorious
76). Al Baathin
الباطن
Yang Maha Ghaib
The Hidden; the All Encompassing
77). Al Waali
الوالي
Yang Maha Memerintah
The Patron
78). Al Muta`aalii
المتعالي
Yang Maha Tinggi
The Self Exalted
79). Al Barri
البر
Yang Maha Penderma
The Most Kind and Righteous
80). At Tawwaab
التواب
Yang Maha Penerima Tobat
The Ever Returning, Ever Relenting
81). Al Muntaqim
المنتقم
Yang Maha Penyiksa
The Avenger
82). Al Afuww
العفو
Yang Maha Pemaaf
The Pardoner, the Effacer of Sins
83). Ar Ra`uuf
الرؤوف
Yang Maha Pengasih
The Compassionate, the All Pitying
84). Malikul Mulk
مالك الملك
Penguasa Kerajaan (Semesta)
The Owner of All Sovereignty
85). Dzul Jalaali Wal Ikraam
ذو الجلال و الإكرام
Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
The Lord of Majesty and Generosity
86). Al Muqsith
المقسط
Yang Maha Adil
The Equitable, the Requiter
87). Al Jamii`
الجامع
Yang Maha Mengumpulkan
The Gatherer, the Unifier
88). Al Ghaniyy
الغنى
Yang Maha Berkecukupan
The All Rich, the Independent
89). Al Mughnii
المغنى
Yang Maha Memberi Kekayaan
90). Al Maani
المانع
Yang Mencegah
91). Ad Dhaar
الضار
Yang Maha Memberi Derita
92). An Nafii`النافعYang Maha Memberi Manfaat
93). An Nuur
النور
Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94). Al Haadii
الهادئ
Yang Maha Pemberi Petunjuk
95). Al Baadii
البديع
Yang Maha Indah
96). Al Baaqii
الباقي
Yang Maha Kekal
97). Al Waarits
الوارث
Yang Maha Pewaris
98). Ar Rasyiid
الرشيد
Yang Maha Pandai
-The Guide to The Right Path
99). As Shabuur
الصبور
Yang Maha Sabar
The Patinet
Demikian 99 nama Allah SWT yang Maha Mulia.
Semoga para pembaca bisa memahami dan mencoba untuk meniru sifat-sifat Allah SWT diatas.
Bukanlah sesuatu yang sia-sia kalau Allah SWT mengabarkan sifat-sifatnya kepada kita manusia. Tujuannya adalah agar manusia sebagai mahluk yang paling sempurna, akan bisa meniru berbagai sifat Allah yang Maha Kuasa.
Meniru sifat ini jangan diartikan bahwa manusia mencoba untuk menjadi Tuhan. Akan tetapi, agar kita bisa "mendekati" Allah SWT sebagai pemilik berbagai sifat tersebut. Bukankah kita ingin dekat dengan Allah SWT?. Dan bukankah kita juga senang dengan orang atau kawan yang memiliki sifat dan kesenangan yang kurang lebih sama dengan kita?.
Sebagai contoh, jika kita senang Shalat, maka kita juga akan senang dengan orang yang suka Shalat. Dan kita akan menjauhi orang-orang yang tidak suka Shalat.
Begitu juga dengan Allah SWT. Allah SWT akan senang dan dekat dengan hambanya yang penyayang kepada sesama, karena Allah adalah Zat yang Maha Penyayang.
Dan sesungguhnya Rasulullah SAW adalah manusia yang sifatnya paling mendekati dengan sifat-sifat Allah SWT, itu sebabnya Rasulullah adalah manusia yang paling dekat dan paling disayang oleh Allah SWT dibandingkan dengan makhluk-nakhluknya yang lain. Itulah essensi dari "Makrifatulloh". Bukan bersatu dengan Allah SWT, karena makhluk tidak mungkin bersatu dengan penciptanya, akan tetapi makna sejati dari "Makrifatulloh" adalah mendekati sifat-sifat dari sang pencipta, sehingga sang pencipta mencintai dan dekat dengan mahluk yang mampu mendekati sifat-sifatnya dengan semaksimal mungkin.
Usahakanlah untuk memahami sifat-sifat Allah ini secara proporsional. Bukan sebatas hanya di wiridkan berpuluh, beratus dan beribu kali, akan tetapi terapkanlah sebagai pola fikir dan dalam perbuatan, sehingga kita akan menjadi manusia yang berakhlak baik, dan disayang oleh Allah SWT.
Semoga bermanfaat.
Ir.H.Iman Rachman, MBA.
(Sumber Materi: AL-Qur'an, Hadis, Dari berbagai Sumber Buku, Internet, Makalah, dan Pendapat para Ulama).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar